Jumat, 18 Januari 2013

Perluasan Wilayah dan Sistem Kemiliteran Turki Usmani



1.    Perluasan Wilayah
Setelah usman mengumumkan dirinya sebagai Padisyah Al-Usman ( raja besar keluarga Usman), pada tahun 699 H ( 1300 M) dia mulai memperluas wilayahnya. Perluasan wilayah ( ekspansi)  para sultan usman menjadi model. Hal itu berlangsung paling tidak sampai dengan masa pemerintahan Sulaiman I. untuk mendukung hal itu,Orkhan (Urkhan)[1] membentuk pasukan tangguh/ pasukan baru yang dikenal dengan Inkhisyariah ( Janissariyyah).[2] Ternyata dengan pasukan ini seolah- olah dinasti Usmaniyah memiliki mesin perang yang paling kuat dan memberikan dorongan yang besar sekali bagi penaklukan negeri-negeri non muslim. Oleh karena itu pada masa orkhan dapat ditaklukan Broessa ( Turki) Izmir ( Asia kecil) dan Angkara.[3]
Penggantinya, yaitu puteranya yang bernama Murad I yang berhasil menaklukan banyak daerah ,seperti Adrianopoli, Masedonia, Bulgaria, Serbia dan Asia Kecil. Namun yang paling monumental adalah penaklukan penaklukan dan Kosova ( 1389 M).
Dengan demikian lima ratus tahun daerah tersebut dikuasai oleh pemerintah Turki  Usmani. Dia penguasa yang yang saleh dan taat kepada Allah. Murad I meskipun banyak melakukan peperangan namun tidak pernah kala. Ia dijuluki sebagai Alexander pada abad pertengahan, bahkan ia dinilai sebagai pendiri Dinasti Turki usmani yang sebenarnya.[4]  
Perluasan wilayah pun dilanjutkan oleh Beyazid I, ia  adalah raja selanjutnya yang menggantikan Sultan Murad I- setelah ia tewas dalam pertempuran melawan tentara gabungan dari beberapa wilayah , yaitu Hongaria, Bulgaria,Serbia, Transsylvania, dan Walacia-, pada masa ini Philadelpia dan Gramania atau Kirman ( Iran) dapat ditaklukan. Dengan demikian, Dinasti Utsmani secara bertahap tumbuh menjadi kerajaan yang besar. Perlu diketahui juga bahwa Beyazid sempat mengepung Konstantinopel selama enam bulan, namun akhirnya gagal karena menghadapi tentara timur lang dan meninggal di penjara Timur setelah kalah perang dan tertangkap dalam perang di angora.akibat kekalahan itu hampir seluruh wilayah utsmani jatuh ke tangan Timur Lenk, dan megakibatkan perpecahan diantara putr-putra Beyazid I.
Selanjutnya dinasti ini dipimpin oleh Muhammad I, yang pada akhirnya ia mampu mengembalakan Turki Utsmani seperti sediakala. Meskipun ia tidak melakukan perluasan wilayah dan penaklukan, Muhammad berhasil membawa Turki Utsami stabil kembali. Dengan keberhasilan ini, ia disejajarkaoleh sejarawan  dengan Umar  II dari Dinasti Umayah.[5]setelah Muhammad I meninggal ( 1420 M), maka tampuk kepemimpinan berpindah ke tangan Murad II. Ia pun meneruskan ekspansi , hingga mampu untuk menundukkan  Venessia, Salonika, Hongaria. Selain itu, ia juga mampu mengembalikan citra Murad I dengan merebut kembali Kosovo yang lepas setelah meniggalnya Beyazid I.
Pengganti Beyazid adalah Muhammad II ( al-fatih). Pada masa inilah terjadi puncak ekspansi kekuasaan Islam secara besar-besaran. Kota penting yang berhasil ditaklukan adalah Konstantinopel ( Ibukota kerajaan Romawi Timur ) tahun 1453 M. setelah ditaklukan kota ini berganti nama menjadi Istambul ( tahta Islam). Kejatuhan Konstantinopel ke tangan Dinasti Utsmani memudahkan tentara utsmani menaklukan wilayah lainnya, seperti Serbia, Albania, dan Hongaria.
Beyazid II adalah pengganti Al-fatih, ia dikenal sangat kejam . dalam sejarah Eropa , ia dikenal sebagai Salim The Grim. Sebelum menjadi sultan, ia melawan ayahnya, dan banyak melakukan pembunuhan terhadap sudaranya yang bersaing merebut tahta. Ia menaklukan Asia Kecil, Persia, Kaldiran, dan Mesir. Ia berhasil menaklukan Sultan Mamluk ( 1517 M). pada masa ini pula terjadi pemindahan kholifah boneka Bani Abbas ke konstantinopel yang bernama Ahmad dan secara paksa mengambil gelar sacral dan selanjutnya digunakan oleh Sultan Turki Utsmani, Salim I. dengan pemindahan jabatan sacral dari Kairo ke konstantinopel, maka sejak itu nama kota tersebut berubah menjadi Istambul dan ibu kotanya dipindah ke kota tersebut.[6]
Sejak saat itu dalam sejarah Islam terdapat dua jabatan penting yang dikuasai oleh penguasa. Yaitu , sebagai sultan untuk kekuasaan Turki dan sebagai kholifah bagi seluruh Dunia Islam. Sepeniggal Salim I, Sulaiman Agung ( 1520-1566 M) maju sebagai penguasa turki utsmani. Ia sebagai penguasa Turki Utsmani yang berhasil membawa kejayaan Islam ia dijuluki sebagi Sulaeman Al-qonuni.


2.    System Politik dan Struktur Masyarakat
Telah diketahui sebelumnya, bahwa raja-raja Turki Utsmani memiliki dua gelar sekaligus, yaitu Sultan dan Khalifah. Sultan menguasai kekuasaan duniawi dan Kholifah berkuasa di bidang agama/ spiritual/ ukhrowi. Mereka mendapatkan kekuasaan secara turun temurun, tetapi tidak harus putra pertama yang berhak menjadi penggantinya. Ada kalanya putra kedua atau putra ketiga dan selanjutnya diserahkan kepada saudara sultan, bukan kepada anaknya.
Dalam menjalankan roda pemerintahannya, sultan dibantu oleh seorang mufti yang lebih dikenal dengan  Syaikhul Islam dan Shadrul A’dham. Yang pertama mewakili sultan dalam melaksanakan wewenang agamanya, sedang yang kedua mewakili kepala Negara dalam melaksanakan wewenang dunianya.
Dalam bidang pertahanan Dinasti Turki Utsmani mengandalkan pasukan Janissari. Janissari diklengkapi dengan pasukan Kavelari Propinsial. Sebagian dari prajurit kavelari Utsmani adalah budak. Mereka direkrut dari penduduk  Turki non budak yang didanai  oleh timar, sejenis dengan iqtha’ di Timur Tengah.
Sebuah administrasi birokratik sangat diperlukan dalam penggajian militer budak. Orkhan melantik seorang wazir untuk menangani administrasi  dan kemiliteran pusat dan mengangkat sejumlah gubernur sipil untuk sejumlah  yang ditaklukan.
Daftar Pustaka
-Maryam, siti dkk. Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik hingga Modern.  Yogyakarta: Lesfi, 2009.
-Karim, Abdul. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007.


[1] Urkhan adalah anak usman, yang naik tahta pada usia 42 tahun setelah meninggalnya usman pada tahun 1326. Pada periode ini tentara islam pertama kali masuk ke eropa.orkhan berhasil mereformasi dan membentuk tiga pasukan utama tentara. Yaitu sipahi ( tentara regular),tentara hazeb ( tentara ireguler) dan tentara jenisari., lihat karim,sejarah pemikiran dan peradaban islam, hal.311.
[2] Pasukan inkisyariyyah adalah tentara utama dinasti utsmani yang terdiri dari bangsa Georgia dan Armenia yang baru masuk islam.lihat Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik hingga Modern ( Yogyakarta: Lesfi, 2009), hal.130. sedang menurut Karim, Tentara Jenissari direkrut  pada saat berumur dua belas tahun ketika kebanyakan adalah anak-anak Kristen yang dibimbing islam dan disiplin yang kuat.lihat Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam ( Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007),hal.311.
[3] Maryam, siti dkk, Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik hingga Modern ( Yogyakarta: Lesfi, 2009), hal 130
[4] Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam ( Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007), hal 312
[5] Ibid.hal312
[6] Ibid. Hal 314

0 komentar:

Posting Komentar