1. ISLAM MASA ROSULULLAH DAN KHULAFAURROSYIDUN
Pada permulaan
abad VII M Datanglah pembawa obor kesejahteraan dan kemanusiaan, Muhammad Saw.
Ia sebagai Nabi terakhir sekaligus rahmatallil’alamin bagi umat manusia dengan
islam sebagai ajaran agama yang baru. Muhammad
patut disebut sebagai guru utama bagi para pembaruan. Ajaran kebenaran
yang menjadi perombak social kemasyarakatan yang muncul di tengah-tengah gurun
pasir yang tandus dan masyarakat terbelakang
dengan predikat “jahiliyyah”, dikarenakan moral mereka sudah luntur dan jauh dari ketauhidan.[1]Dalam
hal ini Philip K.Hitti mencatat sebagai berikut:
Istilah
Jahiliyyah, yang biasanya diartikan sebaagai “masa kebodohan” atau “ kehidupan Barbar”,sebenarnya berarti ketika itu orang-orang arab tidak memiliki
otoritas hokum, nabi, dan kitab suci. Pengertian itu dipilih karena tidak bisa
mengatakan bahwa masyarakat yang berbudaya dan mampu baca tulis seperti
masyarakat Arab selatan disebut sebagai masyakat bodih atau Barbar.[2]
Setelah
memperoleh kenabian dan kerasulan , yang ditandai dengan turunnya wahyu pertama
, yaitu lima ayat pertama surat Al-Alaq,[3]yang
menandakan kenabiannya dan disusul oleh turunnya wahyu kedua, yaitSSu surat
al-mudatsir [4]
yang menandainya sebagai Rasulullah. Rasulullah Saw melaksanakan tugas
risalahnya selama 13 tahun di Mekah dan 10 tahun di Madinah. Pada periode Mekah,
terjadi kontak yang pertama antara Islam dan Afrika, yaitu ketika hijrah
pertama ke Habsyi pada tahun 615 M,, jumlah umat Islam yang hijrah waktu itu 14
orang ( 10 laki-laki dan 4 wanita), yang kemudian disusul dengan hijrah ke
Habsyi yang kedua beberapa bulan setelahnya.
Dengan usahanya yang gigih dan tanpa lelah,
beliau berhasil mendirikan sebuah Negara yang ideal di Madinah dengan
mewariskan kepada dunia peradaban baik dari segi politik, ekonomi, social,
budaya, maupun aturan negara yang sempurna.
Setelah beliau
wafat , fungsi pemerintahan dan pemimpin masyarakat dilanjutkan oleh empat
orang sahabat terdekat. Kepemimpinan
para sahabat rosul ini disebut periode khulafa’ Al-Rasyidun( para pengganti
yang mendapat bimbingan ke jalan yang lurus. Meskipun berlangsung selama 30
tahun, masa ini adalah masa yang penting dalam sejarah Islam.
Khulafa’ Al-Rasidun
berhasil menyelamatkan Islam, mengkonsolidasikan dan meletakkan dasar bagi keagungan umat Islam.
Kholifah Abu Bakar ( 11-13 H) dapat menyelamatkan umat Islam dari perpecahan
karena masalah pergantian kepemimpinan setelah wafatnya Rasulullah. Ia juga menyelamatkan
islam dari bahaya besar orang-orang
murtad dan nabi palsu.[5]
Karena keberhasilannya menyelamatkan Islam dari kehancuranmaka ia diberi gelar Abu
Bakar is The Savior Islam after Prophet Muhammad (Sang
penyelamat pertama setelah nabi Muhammad).[6]
Kholifah Umar ( 13-23 H) berhasil mengkonsolidasikan Islam di Arabia, mengubah
padang pasir yang liar menjadi bangsa pejuang yang berdisiplin, menghancurkan
kekaisaran Persia dan Byzantium, serta membangun suatu imperium yang kuat yang
meliputi Persia, Irak, Kaldea, Syria, Palestin, dan Mesir. Pada masa Umar juga
, panglima Amr bin ‘Ash menguasai mesir ( 639-644) setelah mengalahkan
Byzantium. Kholifah Usman ( 23-35 H)
menambah ekspansi imperium Arab yang lebih jauh di Asia Tengah dan Tripoli oleh
panglimanya Abdullah ibn Sa’ad ibn Abi Sarah, dan terus maju kea rah Cartaghe (
Ibu kota Romawi di Afrika Utara waktu itu).. Pemerintahannya juga patut dikenang
karena terbentuknya angkatan laut Arab. Kholifah Ali ( 35-40 H) berusaha keras
untuk mengatasi kekacauan-kekacauan di dalam negri.[7]
2.
Islam Masa Dinasti Umayyah Timur (661-750 M)
Dinasti yang didirikan oleh keturunan Umayah atas rintisan Muawiyah
( 661-680 M), yang berpusat di Damaskus. Daulah ini merupakan fase ketiga
kekuasan Islam yang berlangsung selama lebih kurang satu abad ( 661-750 M).
Fase ini menunjukkan perubahan system kekuasaan Islam dari masa sebelumnya,
melainkan juga perubahan sosial dan dan peradaban .
Ciri menonjol
dari dinasti ini adalah pemindahan ibu kota kekuasaan Islam dari Madinah ke Damaskus,
dan ekspansi kekuasaan Islam yang lebih meluas yaitu terbentang sejak dari
Andalusia, Afrika Utara, Timur Tengah, sampai ke perbatasan Tiongkok.[8]Puncak
perluasan kekuasaan islam tersebut terjadi pada masa Kholifah VI yaitu Al-Walid
I. Dalam hal ini M. Abdul Karim mencatat
mencatat sebagai berikut:
Setelah Abdul Malik wafat, Al-walid I
menjadi kholifah 705-715 M. Pada
periodenya arus ekspansi Islam mencapai puncaknya yang telah di mulai pada masa
al-khulafa al-rasyidun ( Abu Bakar Shidiq). Pada sat itu peta Islam paling luas
dalam sejarah perluasan islam yang meliputi tiga benua, yaitu Asia, Afrika,
Eropa ( Barat Daya).[9]
Kontak islam dengan
afrika pada masa ini dimulai dengan mengutus Uqbah bin Nafi’ untuk menaklukan
Chartage ( kartagona), ibukota bizantium di Ifriqiyyah dan mendirikan Masjid
bersejarah Qayrawan begitu juga pusat kegiatan
milter di kota tersebut. Ia juga yang pertama kali menembus padang pasir sahara
, menembus wilayah-wilayah sudan termasuk Ghana dan membuka jalan sampai ke
kota Awdaghost. Namun kerja keras uqbah harus dibayar dengan diberhentikan
dirinya dari jabatan gubernur dan diganti oleh Abul Muhajir. Dan akhirnya
‘Uqbah mendapatkan jabatan tersebut kembali ketika masa Kholifah Yazid I.
Pada periode II- masa
yazid I--,U’qbah memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke Maroko. Berarti
seluruh Ifriqiyyah dan daerah Al- Maghrib Al-aqsa jatuh ke tanganya dengan amat
cepat dan waktu yang singkat, maka U’qbah dijuluki
sang Alexander muslim.[10]
Kekuasaan daulah Umayyah
berakhir pada masa Marwan bin Muhammad ( kholifah ke-14) oleh serangan gerakan
revolusioner Abbasiyyah yang merangkul tiga kekuataan, yaitu kaum syiah, para
mawali keturunan Persia, dan suku arab selatan. suporter gerakan Abbasiyah yang
utama dalam menggulingkan kekuasaan daulah umayyah adalah para mawaliu keturuna
Persia yang tinggal di wilayah Khurasan, dengan panglimanya yang bernama Abu
Muslim Al-Khurasani. Serangkaian gerakan revolusioner tersebut diakhiri dengan
pertempuran di sungai Zab ( februari 750
M), pasukan Abbasiyah menghancurkan kekuatan kholifah umayyah terakhir, marwan
bin Muhammad , yang sempat lari di desa busir pada bulan agustus 750. Pasukan
Abbasiyah kemudian membersihkan sisa-sisa keturunan Bani Umayyah. Dengan
demikian maka muncullah Daulah Abbasiyah sebagai kekholifahan yang memimpin
umat Islam dengan format dan ideologi baru.
3.
Masa daulah Abbasiyah
Daulah ini berkuasa
sekitar lima abad, yaitu 750-1258 M.Dengan rentang waktu yang cukup panjang
tersebut daualah ini dipimpim oleh 35 kholifah. Al-Usayry membagi daulah ini
dalam dua periode, yaitu periode pertama ( kemajuan) yang dimulai dari Kholifah
pertama (As-saffah) sampai kholifah ke-10 (Al-Mutawakkil) dan periode kedua( kemunduran) dimulai dari
kholifah ke-11 ( Al-Munthansir) hingga kholifah terakhir ( Al- Musta’sim). Dari
sekian kholifah yang memimpin, pada masa Al-Ma’mun lah dikenal sebagi masa
kejayaan ilmu pengetahuan dan asimilasi budaya timur dan barat dengan Arab. Sedang
pada periode kedua, kekuasaan kholifah semakin lemah , sehingga muncul kerajaan
–kerajaan kecil yang melepaskan diri dari kekholifahan Abbasiyah yang berpusat
di Baghdad. Di benua Afrika khususnya, telah muncul kerajaan-kerajaan
kecil seperti:
a.
Dinasti Idrisyah (
788-974 M)
Dinasti ini dengan pusat
pemerintahanya yang berada di Fez ( Fas). Kerajaan ini terletak diantara dua
kekuatan besar Umayyah barat dan Fatimiyyah. Kerajaan ini berakhir setelah
dianeksasi ke dalam wilayah Umayyah Barat.
b.
Dinasti Aghlabiyah (
800-909 M)
Didirikan oleh Ibrahim
bin Al-Aghlab utusan dari Kholifah Harun Ar-Rasyid sebagi penguasa Ifriqiyyah,
dengan pusat pemerintahan di Sijilmasa, dengan tujuan untuk membendung serangan
dari Dinasti Rustamiyyah dan Idrisiyyah. Dinasti ini berkuasa secara
independen. Kemudian lenyap setelah penguasa terakhir Ziadatullah al-Aghlabi
III dikalahkan oleh Dinasti Fatimiyyah.
c.
Dinasti Ibnu Tholun (
828-905 M)
Pendiri dinasti ini
adalah Ahmad bin Tholun, ia yang diutus untuk menjadi penguasa di Mesir Oleh
kekholifahan Abbasiyah. Pada masa ini terdapat hasil kebudayaan yang cukup
hebat, terutama dari bidang arsitektur, yaitu Masjid Ibnu Tholun di Mesir.
Kekuasaan ini berakhir setelah kembalinya Mesir ke dalam kekuasaan Abbasiyah.
d.
Ikhshidiyah (935-969 M)
Didirikan oleh Muhammad bin Thuguz dari
bangsa Turki yang mendapatrestu dan nama dari kholifah Abbasiyah ke-20 (
Ar-Razy), menggunakan nama Ikhshid. Dinasti ini lenyap setelah dikalahkan oleh Jawhar,
panglima perang dari dinasti Fatimiyyah.
e.
Kekholifahan Fatimiyah ( 909-1171 M)
Didirikan Oleh Sa’id bin Husain ( ‘Ubaidillah Al-Mahdi)
dengan ibu kota awal di Raqqoda. Kholifah ini maju dalam bidamg ilmu
pengetahuaan pada masa kholifah Abu Mansur Nizar Al-Aziz ( 975-996 M). kekuasaannya
meliputi wilayah dari Samudera Atlantik sampai Laut Merah, Yaman, Mekah,
Damaskus, Mosul. Pada akhirnya kekholifahan ini ditaklukan oleh Salah Al-din
Ayyubi.
Daftar Pustaka
Karim, M.
Abdul. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Cet II. Yogyakarta:
Pustaka Book Publisher, 2009.
Maryam, siti. Dkk. Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik
Hingga Modern. Cet III. Yogyakarta : Lesfi, 2009.
Karim, M. Abdul. Islam di Asia Tengah ( Sejarah Dinasti Mongol).
Yogyakarta :Bagaskara, 2006.
Al-Usairy,
Ahmad. Sejarah Islam sejak zaman nabi Adam Hingga Abad XX. ter.
H. Samson Rahman, MA. Cet. IIX .Jakarta: Akbarmedia,2010.
Hitti, Philip
K. History Of The Arabs.ter.R. Cecep Lukman Yasin, Dedi Slamet
Riyadi. Jakarta: Serambi, 2010.
[1]
M.abdul karim,islam di asia tengah ( sejarah dinasti mongol)
,(yogyakarta:Bagaskara,2006) hal.7
[2]
Philip K.Hitti, History Of The Arabs,terj. R. Cecep Lukman Yasin
dan Dedi Selamat Riyadi ( Jakarta: Serambi,2010), hal.108
[3]
Lihat Alqur’an:96; al-alaq, 1-5
[4]
Lihat alqur’an;97; ayat 1-7
[5] Siti Maryam.
Dkk. Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Hingga Modern. Cet
III. (Yogyakarta : Lesfi, 2009).hal 44
[6]
Karim, Islam di Asia Tengah ( sejarah dinasti mongol) hal.11
[7]
Siti Maryam dkk.Sejarah Peradaban Islam
dari Masa Klasik Hingga Modern . HAL 44
[8]
Ibid,hal 67
[9]
Karim. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Cet II. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009.hal
[10]
Ibid.hal.186
0 komentar:
Posting Komentar