Jumat, 08 Maret 2013

Kekerasan Atas Nama Agama ( Sebuah Paradoks)


      Bebicara mengenai agama, seperti yang dikatakan  Dr. Sindhunata dalam pengantar buku Kala Agama jadi Bencana,[1]bagaikan berbicara  tentang paradoks. Alasannya ialah di satu sisi agama dialami sebagai jalan dan penjamin keselamatan, cinta dan perdamaian, akan tetapi di sisi yang lain agama sebagai sumber, penyebab dan alasan bagi kehancuran dan kemalangan atas umat manusia. Peran paradoksial ini memiliki koherensi yang sangat kuat dengan adanya dualisme fundamental antara normatifitas suatu agama dengan historisitanya.[2]  

Senin, 04 Maret 2013

Madzhab Fiqih


Pendahuluan
Dalam perjalanan sejarah fiqh, telah muncul berbagai aliran dalam fiqih ( madzahibul fiqh) baik itu yang bersifat keagamaan ataupun yang bertendensi politik. Begitu pula dalam pola pikir yang dibangun oleh fuqoha juga berbeda, masing-masing aliran memiliki kelebihan dan kekurangan. Kedua warna ini memberikan aroma tersendiri bagi produk fiqih, meskipun sama-sama bersumber dari al-quran dan as-sunnah. Perbedaan itu terletak pada cara pandang dan analisis terhadap teks ( nash). Namun demikian, perbedaan semacam itu dianggap wajar sebagai khazanah pemikiran dalam fiqh, karena bebagai factor yang mempengaruhinya.
Sejarah mencatat bahwa adanya aliran-aliran dalam fiqih ( madzhab fiqh) yang  muncul pada periode kemajuan islam I ( 700-1000 M) tidak terlepas dari masa sebelumnya, yaitu masa  sahabat dan tabiin, terutama yang terakhir  yang ditandai dengan munculnya dua aliran besar  dalam fiqih, yaitu ahlu hadits dan ahl ar-ra’yi. Dalam perkembangannya kedua aliran tersebut mempengaruhi corak pemikiran madzhab yang muncul setelahnya.

Minoritas Muslim di Dunia



1.      Latar Belakang
Membahas mengenai minoritas , maka yang ada di benak kita adalah mereka yang  selalu terkalahkan hak dan kepentingannya yang disebabkan oleh banyak hal tentunya. Bisa saja karena jumlah mereka yang sedikit , atau mungkin jumlah yang banyakk namun berada di bawah kekangan pemerintahan yang berkuasa, atau mungkin keberadaan mereka yang bukan merupakan penduduk asli daerah/Negara tersebut sehingga selalu kesusahan dalam berinteraksi dengan penduduk asli karena bahasa, budaya , dan kebiasaan yang jauh berbeda di antra keduanya.
Tulisan ini hanya ingin menghadirkan sebuiah goresan mengenai keberadaan kaum minoritas muslim yang tersebar di berbagai benua dan Negara. Islam yang lahir dan berkembang dari Timur tengah ( Hijjaz) pada kenyataannya telah menyebar ke seluruh penjuru dunia ytanpa mengenal batas-batasnya.